Sebelum mulai belajar mata kuliah ini, kita mengenal lebih dulu apa itu prinsip rekayasa produk?
prinsip rekayasa produk itu adalah prinsip yang mengedepankan enginering / mekanika yang berhubungan dengan gerak mekanika seperti gerak gear, poros, atau gerak apapun yang menyerupai gear-gear yang ada pada mesin kendaraan bermotor. selain mekanika, prinsip rekayasa produk juga bisa mengedepankan elektronika seperti membuat lampu LED hingga lampu LED menyala, membuat dinamo sederhana dan sebagainya. jadi, prinsip rekayasa produk ini menggabungkan elektronika & mekanika menjadi satu hingga sebuah produk bisa berfungsi sepenuhnya karena produk memiliki part mekanika & part elektronika.
prinsip rekayasa produk ini bisa diterapkan pada mata kuliah DP 2 karena tugas mata kuliah DP 2 ini, kita membuat sebuah lampu hingga lampu bisa menyala. oleh karena itu, kita masih memerlukan komponen-komponen elektronika yang kita dapat / beli di toko listrik ULTRA di Jl. Juanda, Ciputat (samping showroom kawasaki).
berikut ini perjalanan mata kuliah prinsip rekayasa produk:
pada pertemuan pertama, saya mengenal dulu prinsip rekayasa produk & seperti apa prinsip rekayasa produk. ternyata, prinsip rekayasa produk ini berfokus pada bidang elektronika & mekanika, di mana mekanika ini berhubungan dengan gerak-gerak gear sedangkan elektronika berhubungan dengan sistem operasi yang dialiri oleh listrik. karena saya & teman-teman saya kurang paham mengenai mata kuliah prinsip rekayasa produk, Dosen Hari memberi saran kepada kita untuk belajar lebih lanjut bersama Dosen nasucha di prodi TIF (Teknik Informasi) pada pertemuan berikut.
pada pertemuan ke-2 sampai pertemuan ke-4, saya dan teman-teman saya berada di prodi TIF sementara untuk belajar lebih lanjut tentang elektronika bersama Dosen Nasucha. terus, saya membeli komponen-komponen elektronika yang telah disarankan oleh Dosen Nasucha di toko listrik Ultra di Ciputat untuk pertemuan berikutnya. lalu, saya mencoba membuat lampu LED sederhana menggunakan solder & timah. Solder ini merupakan obeng panas yang dialiri listrik & masih menggunakan kabel + saklar sedangkan timah ini merupakan material yang mudah meleleh jika kena panas & bersifat konduktor karena bisa dialiri listrik. saya masih belum terbiasa menggunakan solder & timah hingga kesulitan membuat lampu LED sederhana. lampu LED sederhana terdiri dari lampu LED, resistor (22 Ohm), kabel (merah & hitam) & PCB board. lampu LED sederhana perlu ditambahkan dengan tombol pencet, suket DC & adaptor agar lampu LED sederhana bisa menyala.
pada pertemuan ke-5 sampai pertemuan ke-8, setelah belajar tentang elektronika dari Dosen Nasucha di prodi TIF, saya diberi tugas mandiri membuat lampu LED sederhana sampai pertemuan ke-8 bertepatan dengan UTS (Ujian Tengah Semester) & pada UTS, pembuatan lampu LED sederhana dilaksanakan sampai jam 16.00 (4 sore).
berikut ini contoh gambar rangkaian lampu LED sederhana:
pada pertemuan ke-9, setelah belajar elektronika hingga membuat lampu LED sederhana, saya & teman-teman saya beralih ke bidang mekanika, di mana mekanika ini berhubungan dengan gerak-gerak gear. maka, saya mengenal sambil belajar mekanika seperti apa, terus bagaimana gear bergerak secara otomatis setelah dinamo dinyalakan.
pada pertemuan ke-10 sampai pertemuan ke-16, saya & teman-teman saya mecoba-coba membuat part model mekanika seperti gear, ballbearing atau apapun pada komputer dengan program SolidWorks. program Solidworks ini cocok untuk membuat part model mekanika karena program ini memiliki tingkat kehalusan tinggi pada part model mekanika & punya fitur mode TRY / PLAY, di mana fitur ini memberi perintah pada pengguna untuk mencoba menggerakan gear maupun tuas lalu pengguna memakai mouse untuk menggerakan gear / tuas. saya tetap saja kesulitan membuat part model mekanika dengan program SolidWorks karena program ini mungkin sangat terbatas dalam menambah / membuat lagi part model mekanika. terus, saya diberi tugas secara berkelompok membuat sebuah produk, di mana tiap mahasiswa membuat 1 saja part model mekanika. Jadi, mahasiswa DP angkatan 2013 ada 5 orang, otomatis membuat 5 part model mekanika lalu menyatu jadi sebuah produk. tugas berkelompok ini dilaksanakan sampai 5 Juni.
Kamis, 04 Juni 2015
Senin, 01 Juni 2015
Fotografi universitas pembangunan jaya
Kita sebagai mahasiswa di UPJ sudah dengar kata fotografi & belum tahu apa itu fotografi? fotografi itu adalah aktivitas memotret / mengambil gambar menggunakan kamera SLR. fotografi ini sudah dimulai sejak kegiatan ekstrakurikuler SMA & kegiatan eskul fotografi SMA hanya bersifat praktek, tinggal kegiatan potret / ambil gambar saja. terus, untuk universitas, fotografi sudah masuk ke dalam mata kuliah milik Desain Komunikasi Visual (DKV) & mahasiswa DKV memang wajib mengambil mata kuliah fotografi.
kita sebagai mahasiswa desain produk memang mengambil mata kuliah fotografi milik DKV sebagai tambahan bobot SKS & dianggap "menumpang / gabung dengan mahasiswa DKV" untuk belajar bersama. kita sebagai mahasiswa desain produk pasti belum bisa menguasai fotografi karena fotografi ini fokus pada pengammbilan gambar indah dalam 2 dimensi serta teknik-teknik pengambilan gambar & kita sebagai mahasiswa desain produk hanya bisa mengambil gambar berupa produk & pengambilan gambar sesuai dengan arahan tampak gambar.
saya ingat bahwa saya & teman-teman saya sudah dibekali pelatihan berupa mata kuliah umum fotografi yang diajarkan oleh dosen luar biasa, Ardilles Akyuwen yang telah diundang oleh dosen Taufiq pada semester 3. terus dosen Ardilles mengajari saya & teman-teman saya mengenal kamera SLR serta cara mengambil gambar menggunakan kamera SLR.
berikut ini perjalanan mata kuliah fotografi:
Perkenalan fotografi
apa itu fotografi? fotografi itu, kegiatan memotret / mengambil gambar menggunakan kamera SLR
arti memotret -> melukis gambar dengan cahaya, merekam gambar dengan bantuan cahaya
kamera terdiri dari:
- lubang intip - shutter (Rana - kecepatan buka tutup)
- lensa - Film / sensor (perekam gambar)
- aperture (bukaan ukuran)
ada jenis-jenis kamera digital:
- beginner compact -> kamera saku
- lifestyle compact -> kamera saku waterproof (tahan air)
- enthusiast compact -> kamera saku + small SLR
- prosumer & bridge camera -> kamera medium SLR
- digital SLR camera -> kamera SLR sesungguhnya
aperture -> besar kecil bukaan pada lensa yang mengontrol & mempengaruhi pencahayaan (ruang tajam)
bukaan besar -> ruang tajam sempit / pendek (shallow DOF)
bukaan kecil -> ruang tajam luas / lebar (large DOF)
(DOF = Depth Of Field)
tugas 1 -> ambil 2 gambar berdasarkan aperture yang berbeda
Gambar 1: bukaan besar
Gambar 2: bukaan kecil
shutter speed
- panjang waktu terjadi saat rana terbuka
- kecepatan buka tutup rana berupa 'jendela masuk' cahaya berpengaruh pada gambar yang dihasilkan (exposed view)
dihitung dalam detik / tepatnya pecahan detik
untuk bekukan objek bergerak, gunakan kecepatan 1/500 - 1/4000 detik
ingin objek bergerak, gunakan kecepatan 1/60 -1/250 detik
ingin lihat air mengalir, gunakan kecepatan 1/50 detik
ekivalensi bukaan & kecepatan rana terhadap cahaya
1/125 & f/6 = 1/250 & f/11
1/500 & f/8 = 1/1000 & f/5.6
kecepatan naik 2X = f/stop turun 1/2 (setengah) X
kecepatan turun 1/2 (setengah) X = f/stop naik 2X
kasus & objek setting speed
mobil ferarri melaju kencang very fast SS 2000 - 4000
anak bermain bola fast SS 500 - 1000
anjing duduk tenang moderate SS 125 - 500
kuda berlari, kesan lari cepat slow SS + tripod 8 - 60
gedung berkilau di malam hari very slow SS + tripod 8 - 30
panning
- teknik menangkap gambar tajam sekaligus efek geraknya
freezing
- teknik menangkap gambar dengan speed tinggi hingga gambar bergerak menjadi beku
zooming
- teknik menangkap gambar berfokus pada satu objek (penyempitan arah ke 1 objek)
tugas 2 : ambil gambar berdasarkan ketiga teknik di atas
Gambar dari teknik panning
Gambar dari teknik freezing
Gambar dari teknik zooming
Lensa
Lensa -> mata kamera yang menentukan hasil gambar yang didapat
bilah-bilah kaca menangkap & meneruskan hasil gambar ke bidang film / sensor
lens mount -> sistem koneksi lensa dengan badan kamera SLR
hal ini berhubungan dengan sistem elektronik yang terintegrasi & berasal dari 1 pabrik
Focal length -> jarak antara puast optik lensa dengan film / focal point
Istilah focal length: Istilah focal length: (lensa pembesar)
X < 24 mm = super wide angle 50 mm = 1X faktor pembesar
X < 43 mm = wide angle 100 mm = 2X faktor pembesar dan seterusnya
X > 60 mm = tele lens 24 mm = 0.5X faktor pembesar
X > 300 mm = super tele lens 12 mm = 0.25X faktor pembesar
Kasus / objek lensa
membuat persepsi jarak jadi lebar & jauh lensa 24 mm = wide lens
jarak ruang sesuai dengan pemandangan mata normal lensa 50 mm = mata normal
membuat persepsi jarak jadi sangat pendek & dekat,
distorsi lensa 200 mm = tele lens
mengisolasi objek sesuai dengan lingkungan lensa 400 mm = super tele lens
jenis lensa
- Fixed lens
lensa dengan 1 focal length, dari super wide (10 mm), wide (18 mm), normal (50 mm), tele (135 mm)
hingga super tele ( 200 / 600mm)
Fixed lens memudahkan penggunaan fokus manual karena sifat statis dari lensa tersebut
- Fixed tele -> 180 mm, f/3.5
- Zoom lens (paling populer & banyak digunakan)
gabungan beberapa lensa jadi 1 lensa hingga menghasilkan opsi beberapa focal length seperti super wide -
wide : 17 - 40mm , wide - tele : 28 - 135 mm , tele - super tele : 70 - 200 mm
- Lens speed
kemampuan maksimum bukaan lensa, semakin kecil angka bukaan (atau semaikn besar bukaan), maka
semakin cepat
semakin besar bukaan, cahaya masuk lebih banyak & shutter speed tinggi
tugas 3 : ambil gambar berdasarkan ukuran lensa ( wide, normal, tele)
Normal
Tele
Komposisi
Komposisi -> susunan yang membentuk sebuah gambar menjadi baik ataupun menjadi kacau
membutuhkan kita untuk berpikir & bergerak untuk mendapatkan komposisi yang baik
Rule of Third -> hukum yang menyelamatkan karya kita mendapatkan komposisi yang nyaman
Rule of Third membagi gambar menggunakan 2 garis vertikal & 2 garis horizontal
Lighting (pencahayaan)
Fungsi Flash Lighting : - menambah cahaya
- membekukan objek
- mensimulasikan cahaya
Bentuk cahaya : hard light = cahaya keras, sumber cahaya kecil
soft light = cahaya lembut, sumber cahaya besar
kita sebagai mahasiswa desain produk memang mengambil mata kuliah fotografi milik DKV sebagai tambahan bobot SKS & dianggap "menumpang / gabung dengan mahasiswa DKV" untuk belajar bersama. kita sebagai mahasiswa desain produk pasti belum bisa menguasai fotografi karena fotografi ini fokus pada pengammbilan gambar indah dalam 2 dimensi serta teknik-teknik pengambilan gambar & kita sebagai mahasiswa desain produk hanya bisa mengambil gambar berupa produk & pengambilan gambar sesuai dengan arahan tampak gambar.
saya ingat bahwa saya & teman-teman saya sudah dibekali pelatihan berupa mata kuliah umum fotografi yang diajarkan oleh dosen luar biasa, Ardilles Akyuwen yang telah diundang oleh dosen Taufiq pada semester 3. terus dosen Ardilles mengajari saya & teman-teman saya mengenal kamera SLR serta cara mengambil gambar menggunakan kamera SLR.
berikut ini perjalanan mata kuliah fotografi:
Perkenalan fotografi
apa itu fotografi? fotografi itu, kegiatan memotret / mengambil gambar menggunakan kamera SLR
arti memotret -> melukis gambar dengan cahaya, merekam gambar dengan bantuan cahaya
kamera terdiri dari:
- lubang intip - shutter (Rana - kecepatan buka tutup)
- lensa - Film / sensor (perekam gambar)
- aperture (bukaan ukuran)
ada jenis-jenis kamera digital:
- beginner compact -> kamera saku
- lifestyle compact -> kamera saku waterproof (tahan air)
- enthusiast compact -> kamera saku + small SLR
- prosumer & bridge camera -> kamera medium SLR
- digital SLR camera -> kamera SLR sesungguhnya
aperture -> besar kecil bukaan pada lensa yang mengontrol & mempengaruhi pencahayaan (ruang tajam)
bukaan besar -> ruang tajam sempit / pendek (shallow DOF)
bukaan kecil -> ruang tajam luas / lebar (large DOF)
(DOF = Depth Of Field)
tugas 1 -> ambil 2 gambar berdasarkan aperture yang berbeda
Gambar 1: bukaan besar
Gambar 2: bukaan kecil
shutter speed
- panjang waktu terjadi saat rana terbuka
- kecepatan buka tutup rana berupa 'jendela masuk' cahaya berpengaruh pada gambar yang dihasilkan (exposed view)
dihitung dalam detik / tepatnya pecahan detik
untuk bekukan objek bergerak, gunakan kecepatan 1/500 - 1/4000 detik
ingin objek bergerak, gunakan kecepatan 1/60 -1/250 detik
ingin lihat air mengalir, gunakan kecepatan 1/50 detik
ekivalensi bukaan & kecepatan rana terhadap cahaya
1/125 & f/6 = 1/250 & f/11
1/500 & f/8 = 1/1000 & f/5.6
kecepatan naik 2X = f/stop turun 1/2 (setengah) X
kecepatan turun 1/2 (setengah) X = f/stop naik 2X
kasus & objek setting speed
mobil ferarri melaju kencang very fast SS 2000 - 4000
anak bermain bola fast SS 500 - 1000
anjing duduk tenang moderate SS 125 - 500
kuda berlari, kesan lari cepat slow SS + tripod 8 - 60
gedung berkilau di malam hari very slow SS + tripod 8 - 30
panning
- teknik menangkap gambar tajam sekaligus efek geraknya
freezing
- teknik menangkap gambar dengan speed tinggi hingga gambar bergerak menjadi beku
zooming
- teknik menangkap gambar berfokus pada satu objek (penyempitan arah ke 1 objek)
tugas 2 : ambil gambar berdasarkan ketiga teknik di atas
Gambar dari teknik panning
Gambar dari teknik freezing
Gambar dari teknik zooming
Lensa
Lensa -> mata kamera yang menentukan hasil gambar yang didapat
bilah-bilah kaca menangkap & meneruskan hasil gambar ke bidang film / sensor
lens mount -> sistem koneksi lensa dengan badan kamera SLR
hal ini berhubungan dengan sistem elektronik yang terintegrasi & berasal dari 1 pabrik
Focal length -> jarak antara puast optik lensa dengan film / focal point
Istilah focal length: Istilah focal length: (lensa pembesar)
X < 24 mm = super wide angle 50 mm = 1X faktor pembesar
X < 43 mm = wide angle 100 mm = 2X faktor pembesar dan seterusnya
X > 60 mm = tele lens 24 mm = 0.5X faktor pembesar
X > 300 mm = super tele lens 12 mm = 0.25X faktor pembesar
Kasus / objek lensa
membuat persepsi jarak jadi lebar & jauh lensa 24 mm = wide lens
jarak ruang sesuai dengan pemandangan mata normal lensa 50 mm = mata normal
membuat persepsi jarak jadi sangat pendek & dekat,
distorsi lensa 200 mm = tele lens
mengisolasi objek sesuai dengan lingkungan lensa 400 mm = super tele lens
jenis lensa
- Fixed lens
lensa dengan 1 focal length, dari super wide (10 mm), wide (18 mm), normal (50 mm), tele (135 mm)
hingga super tele ( 200 / 600mm)
Fixed lens memudahkan penggunaan fokus manual karena sifat statis dari lensa tersebut
- Fixed tele -> 180 mm, f/3.5
- Zoom lens (paling populer & banyak digunakan)
gabungan beberapa lensa jadi 1 lensa hingga menghasilkan opsi beberapa focal length seperti super wide -
wide : 17 - 40mm , wide - tele : 28 - 135 mm , tele - super tele : 70 - 200 mm
- Lens speed
kemampuan maksimum bukaan lensa, semakin kecil angka bukaan (atau semaikn besar bukaan), maka
semakin cepat
semakin besar bukaan, cahaya masuk lebih banyak & shutter speed tinggi
tugas 3 : ambil gambar berdasarkan ukuran lensa ( wide, normal, tele)
Wide
Normal
Tele
Komposisi
Komposisi -> susunan yang membentuk sebuah gambar menjadi baik ataupun menjadi kacau
membutuhkan kita untuk berpikir & bergerak untuk mendapatkan komposisi yang baik
Rule of Third -> hukum yang menyelamatkan karya kita mendapatkan komposisi yang nyaman
Rule of Third membagi gambar menggunakan 2 garis vertikal & 2 garis horizontal
Lighting (pencahayaan)
Fungsi Flash Lighting : - menambah cahaya
- membekukan objek
- mensimulasikan cahaya
Bentuk cahaya : hard light = cahaya keras, sumber cahaya kecil
soft light = cahaya lembut, sumber cahaya besar
Langganan:
Postingan (Atom)