Kamis, 26 Februari 2015

Ergonomi desain universitas pembangunan jaya

ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktekkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia.
Ergonomi berasal dari dua kata bahasa Yunani: ergon dan nomos: ergon berarti kerja, dan nomos berarti aturan, kaidah, atau prinsip

mata kuliah ergonomi ini sangat penting bagi mahasiswa & prodi DPI dalam hal membuat produk agar tahu kegunaan produk yang dapat memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas. pada mata kuliah ini, mahasiswa akan belajar prinsip, sistem, & cara kerja pada produk yang bisa digunakan oleh manusia.

pada pertemuan pertama sampai ke-4, ada tugas dari mata kuliah ergonomi yaitu, mencari 2 benda yang punya fungsi sama, lalu 2 benda dianalisa terus gambar desain ergonomi (perubahan dari benda) & presentasi.
saya sudah mencari gambar tentang 2 benda yang punya fungsi sama yaitu, teropong (binokular) & teleskop (teropong bintang). kedua benda ini punya fungsi sama yaitu, mengamati/melihat objek jarak jauh namun ada berbeda dari kedua benda itu yaitu, arah pandang. teropong mengarah pandang ke horizontal & teleskop mengarah pandang ke diagonal atas. saya menganalisa kedua benda untuk mencari bagian-bagian beda yang akan diubah lalu saya menggambar desain (perubahan dari benda) & presentasi.
berikut ini hasil analisa  ergonomi;


 2 benda yang punya fungsi sama
teleskop (teropong bintang) di kiri
teropong (binokular) di kanan



analisa pada teropong (binokular)










 analisa pada teleskop (teropong bintang)












pada pertemuan 5-7, setelah menggambar desain ergonomi pada kedua benda (teropong & teleskop), saya melakukan riset pengukuran data berupa pengukuran anggota tubuh yang aktif menggunakan benda tersebut. pada benda teropong, saya mengukur telapak tangan, dari pergelangan tangan sampai ujung jari tengah & mengukur mata, tahap 1 dari ujung mata ke ujung mata serta tahap 2, dari titik tengah mata ke titik tengah mata. pada benda teleskop, saya mengukur telapak tangan juga, dari pergelangan tangan sampai ujung jari tengah & mengukur anggota gerak bagian bawah, dari pinggang sampai kaki di dasar. pengukuran riset data seperti ini dilakukan untuk mengetahui kemudahan aktivitas manusia pada benda yang digunakan. pengukauran riset data menggunakan pita penggaris. setelah melakukan pengukuran riset data, hasilnya akan dipresentasikan.

pertemuan ke-8, hasil ergonomi dikumpulkan bertepatan dengan UTS (Ujian Tengah Semester)

pada pertemuan ke 9, saya menganalisa desain lampu hias, namun saya sudah melakukan hal itu saat UTS DP2, di mana DP2 ini mahasiswa dituntut untuk mengetahui ergonomi pada desain lampu yang dimiliki mahasiswa masing-masing. setelah analisa desain lampu, saya coba-coba membuat komponen lampu pada komputer dengan program solidwork.

pada pertemuan ke-10 sampai pertemuan ke-12, saya masih membuat komponen lampu berupa tombol pada komputer dengan software solidwork. bagi saya, membuat komponen lampu dengan program solidwork itu agak sulit dibanding dengan program rhinoceros meskipun program rhinocheros juga bisa membuat komponen lampu. pertemuan ke-12, setelah komponen lampu sudah jadi, komponen lampu ini akan di-print dengan printer 3D.

pada pertemuan ke-12 sampai pertemuan ke-15, saya diberi tugas mata kuliah ergonomi berupa ergonomic' workspace, ergonomic' control, ergonomic' product & ergonomic' safety. tugas ergonomi ini sangat berkaitan dengan mata kuliah DP 2. Ergonomic' workspace diartikan ruang kerja ergonomi dirujuk pada meja kerja, di mana ruang meja kerja bisa mempengaruhi cara kerja orang selama beraktivitas di atas meja & di situ juga mempengaruhi penempatan barang / benda yang ada pada meja kerja. berikut ini gambar contoh ergonomic' work space:
 
  gambar 1: cara orang menjaga jarak matanya dengan layar monitor serta tinggi orang dalam posisi
                  berdiri & duduk







































Gambar 2: skema penempatan barang / benda di meja kerja









Untuk lampu hias punya saya, ergonomic' workspace bisa diterapkan pada lampu hias berupa cara penempatan lampu hias pada tempatnya, namun lampu hias ini hanya berfungsi sebagai hiasan dekoratif, maka lampu hias ini tidak dipandang oleh orang dalam jarak dekat.

ergonomic' control diartikan kontrol / kendali ergonomi dirujuk pada mekanik pada lampu, di mana lampu bisa dinyala-mati dengan memencet tombol / memutar tombol, menggerakan kepala lampu ke atas-bawah maupun ke kanan-kiri yang semua dilakukan menggunakan tangan manuisa. untuk lampu hias punya saya, ergonomic' control sudah ada pada lampu hias berupa tombol pencet yang berfungsi nyala-mati lampu saja sedangkan mekanik yang lain pun tidak ada pada lampu hias.

ergonomic' product diartikan produk ergonomi dirujuk pada produk, di mana produk dibuat untuk mendukung kemudahan pengguna dalam aktivitas. jadi, ergonomic' product ini tinggal saya menggambar secara manual lampu hias dalam mode perspektif.

ergonomic' safety diartikan keamanan ergonomi dirujuk pada keamanan dimiliki produk, di mana produk yang telah dibuat akan dijamin tidak membahayakan pengguna dalam memaai produk itu. untuk lampu hias punya saya, ergonomic' safety juga bisa diterapkan pada lampu hias, di mana alas lampu hias akan diberi tambalan karet yang berfungsi mengurangi koefisien gaya gesek agar bisa diam di tempat.




Rabu, 25 Februari 2015

Desain Produk II universitas pembangunan jaya

Pada semester ke-4, saya mulai memasuki mata kuliah desain produk II. mata kuliah ini mempelajari tentang sistem & mekanis yang ada pada 1 produk tersebut. agar bisa memahami mata kuliah desain produk II, prodi DPI telah menyediakan mata kuliah lainnya seperti prinsip rekayasa produk, ergonomi desain & gambar teknik untuk dipelajari lebih lanjut oleh mahasiswa DPI.

dosen desain produk II, Pak Oskar Judianto sudah tahu sistem & mekanis pada produk namun dosen Oskar memberi tantangan pada mahasiswa angkatan 2013 yang agak menantang & melelahkan yaitu, lampu. beda dengan tantangan dari kakak angkatan 2012, mahaiswa membuat lampu buatan sendiri.

tantangan ini sudah diberikan dosen Oskar pada saya & teman2 saya angkatan 2013 sejak pertemuan pertama, membuat lampu buatan sendiri terus, lampu buatan mahasiswa harus punya sistem & mekanis secara elektronik.

pada pertemuan ke-2, sebelum membuat lampu buatan, mahasiswa harus merencanakan awal konsep desain lampu berupa, konsep 5W+1H (What, Who, When, Where, Why + How), analisa & kesimpulan.
saya sudah merencanakan konsep desain lampu dengan tema lampu hias. lampu hias ini banyak macam2 karakter kartun atau konsep lain (daur ulang, buatan tangan kreator, buatan pabrik).
pada pertemuan ke-3&4, mahasiswa mencari gambar2 lalu ditempelkan ke IMAGEBOARD & MOODBOARD berdasarkan tema lampu yang sudah direncanakan mahasiswa sebelumnya. saya sudah mencari gambar2 lampu hias lalu ditempelkan ke kertas A3.
                                contoh: IMAGEBOARD

                               contoh: MOODBOARD (suasana, warna, gaya/periode seni)

pada pertemuan ke-5, setelah IMAGEBOARD & MOODBOARD, saya langsung menggambar konsep desain lampu hias sebanyak 50 sketsa desain sesuai saran dari dosen Oskar. hal ini merupakan tantangan yang serius & melelahkan karena 50 sketsa desain harus sudah selesai pada pertemuan ke-6.

pada pertemuan 6-7, setelah menggambar 50 sketsa desain lampu, dosen Oskar memilih satu (1) dari 50 sketsa desain lampu untuk dikembangkan. setelah satu (1) sketsa desain terpilih dari 50 sketsa desain lampu, saya menggambar lagi 15 sketsa desain perkembangan sesuai saran dosen Oskar & hasilnya dikumpulkan pada pertemuan ke-8.

pertemuan ke-8, hasil sketsa desain lampu saya dipresentasikan bertepatan dengan UTS (Ujian tengah Semester)

pada pertemuan ke 9 & 10, saya masih menggambar potongan-potongan desain lampu hias serta menentukan bahan material yang akan dipakai untu membuat model desain lampu hias.

pada pertemuan ke-11 sampai pertemuan ke-16, saya mulai membuat lampu hias sungguhan buatan saya sendiri. bahan material yang saua butuhkan dalam membuat lampu hias adalah pvc sheet mika, triplek (alas), lampu sudah jadi. Hmmm, mohon maaf, saya belum bisa menampilkan foto-foto proses pembuatan lampu hias dari awal sampai akhir karena khawatir waktu tidak cukup & juga mungkin agak buru-buru agar lampu itu sudah jadi & langsung menyala.

Jadi, saya bisa tampilkan foto hasil akhir lampu hias mode 3 dimensi:













































Selasa, 17 Februari 2015

desain transportasi universitas pembangunan jaya

Intro:

Hallo!!
selamat datang di blog saya. Nama saya Stefanus Leonard

kali ini, saya membahas mata kuliah desain transportasi. mata kuliah desain transportasi ini termasuk bagian mata kuliah pilihan bagi mahasiswa DPI pada semester 4 atau 6 dan mata kuliah ini bagian dari produk yang dilaksanakan di UPJ
mata kuliah desain transportasi pada pertemuan pertama ini membahas tentang tata cara menggambar mobil secara mendasar dan juga memperhatikan detail-detail pada mobil dalam menggambar. Saya berlatih menggambar proporsi sketsa mobil yang sudah ada. Berikut ini contoh sketsa mobil:
terus, saya menggambar sketsa mobil di atas sebanyak 10 kali guna meningkatkan teknik menggambar mobil yang benar.

lalu, pada pertemuan ke-2&3, saya mendesain konsep mobil sesuai dengan saran dari dosen. konsep desain mobil ini berasal dari unsur-unsur pendukung seperti melodi, elemen, binatang yang guna menghubungkan unsur-unsur pendukung dengan bagian-bagian eksterior maupun interior mobil.
jadi, saya memilih unsur pendukung berupa elemen (api, air, angin, tanah) karena unsur elemen ini bisa memperkuat desain mobil terutama bentuk body mobil.

pada pertemuan ke-4, saya sudah menentukan elemen angin, terus elemen angin bisa berhubungan dengan cerita mitologi Tiongkok (China) mengenai 4 dewa mata angin melindungi dunia. 4 dewa mata angin berupa SUZAKU, dewa mata angin selatan (Red Phoenix); GENBU, dewa mata angin utara (Black Turtle); SEIRYUU, dewa mata angin timur (Blue Dragon); BYAKKO, dewa mata angin barat (White Tiger). Jadi, saya memilih SEIRYUU sebagai insipirasi/konsep bagi desain mobil karya saya.

pada pertemuan 5-7, setelah memilih naga SEIRYUU sebagai insipirasi bagi konsep desain mobil, saya menggambar layout bentuk mobil seperti apa sesuai saran dosen Alif. saya memilih mobil berjenis sportcar sesuai dengan karakter naga SEIRYUU. setelah menggambar layout bentuk mobil, saya menggambar lagi mobil hasil pilihan dari layout mobil untuk menggambar lanjut mobil secara detail / rinci.

setelah itu, saya mengkopi proporsi hasil gambar desain mobil pilihan saya ke kertas berisi blueprint mobil dengan cara menggambar bentuk desain mobil menggunakan spidol warna. lalu, saya menggambar lagi desain mobil dengna metode car presentation' sketch. contoh metode car presentation' sketch;


metode ini membuat media kertas lebih indah karena banyak penampakan mobil serta posisi mobil yang telah digambarkan oleh desainer. selain itu, dengan menggunakan metode ini, desainer mengerahkan semua ide mengenai bentuk badan desain mobil serta interiornya.

setelah itu, pertemuan ke-8, hasil karya desain mobil saya siap dipresentasikan bertepatan dengan UTS (Ujian Tengah semester)

pada pertemuan ke 9 sampai pertemuan ke 11/12, setelah UTS, saya membuat model desain mobil dengan cara sculpture (mirip pembentukan dari plastisin). namun sebelumnya, saya membuat model desain mobil pada komputer dengan program Rhinoceros dan di-rendering dengan program keyshot, lalu hasil rendering akan disimpan dalam bentuk gambar dengan format JPEG.

pada pertemuan 12 sampai pertemuan ke 16, setelah membuat model mobil 3D dengan software Rhinoceros+keyshot, saya sudah mulai membuat model mobil 3D dengan metode sculpting/clay modeling. bahan material untuk membuat model mobil 3D adalah triplek (alas + kerangka model), plastisin & alat-alat sculpting. untuk proses pembuatan model mobil 3D dapat dilihat pada foto-foto berikut:

                                   Bahan material untuk car' clay modelling

                                  Perekatan beberapa triplek jadi rangka dasar car' clay modelling






                                          Tahap 1: pelapisan awal car' clay modelling




                                         Tahap 2: pelapisan car' clay modelling di bagian belakang





                                      Tahap 3: pelapisan car' clay modelling pada seluruh bagian




                                         Tahap 4: perbaikan car' clay modelling


                                         Tahap 5: perbaikan + finishing car' clay modelling




                                         Tahap Akhir : Finishing & final result

ada beberapa part mobil dianggap penting, yaitu roda (4 buah), spion (2 buah), knalpot (2 buah) & grill mobil (1 buah). semua part mobil akan diprint menggunakan printer 3D lalu hasilnya printer 3D akan disisipkan ke car' clay modelling.